VATIKAN, 30 November-Veritas Indonesia – Paus Leo XIV telah merilis intensi doanya untuk bulan Desember, mengundang seluruh umat beriman untuk berdoa secara khusus agar umat Kristen yang hidup di tengah kancah peperangan dapat menjadi benih-benih perdamaian.
Intensi ini disampaikan saat Bapa Suci tengah bersiap untuk berangkat dalam Perjalanan Apostoliknya ke Turki dan Lebanon. Pada hari Rabu, beliau merilis The Pope Video (Video Paus) untuk menyertai permohonan doa bulan ini, yang dikhususkan bagi “Umat Kristen yang tinggal di wilayah konflik.”
“Marilah kita berdoa agar umat Kristen yang tinggal di daerah perang atau konflik, terutama di Timur Tengah, dapat menjadi benih perdamaian, rekonsiliasi, dan harapan,” ujar Bapa Suci dalam pesan video tersebut.
Paus kemudian memanjatkan doa kepada Allah Damai Sejahtera agar umat Kristen yang dikelilingi oleh penderitaan dapat merasakan “kelembutan kehadiran-Mu dan doa-doa dari saudara-saudari seiman mereka.”
Beliau berdoa agar Tuhan membantu mereka memperkuat ikatan persaudaraan dan menjadi benih rekonsiliasi yang membangun harapan serta jembatan keadilan dan belas kasih.
Paus Leo secara khusus mengundang seluruh umat Kristen untuk berdoa agar Gereja universal tidak pernah menjadi acuh tak acuh terhadap penderitaan sesama, melainkan agar kita semua dapat menjadi pembangun persatuan.
Iman yang Tak Tergoyahkan di Tengah Reruntuhan
Jaringan Doa Sedunia Paus (Pope’s Worldwide Prayer Network), yang memproduksi The Pope Video bulanan bersama Vatican Media, turut merilis sebuah komunike yang mengaitkan intensi doa ini dengan kunjungan apostolik Paus ke Turki dan Lebanon.
Meskipun Timur Tengah menghadapi ketidakstabilan yang berkelanjutan, komunitas Kristen di sana terus menjaga iman, melayani kaum miskin, dan bekerja sama dengan umat dari Gereja dan agama lain untuk membangun jembatan koeksistensi.
“Menurut Laporan Kebebasan Beragama 2025 dari Aid to the Church in Need (Bantuan untuk Gereja yang Membutuhkan),” catat pernyataan tersebut, “jumlah konflik di Timur Tengah dan kondisi sosial-ekonomi di sana menempatkan kelompok agama minoritas, dan umat Kristen khususnya, dalam kondisi kerentanan yang ekstrem.”
Dalam “iman yang tak tergoyahkan bahkan di tengah reruntuhan,” komunitas-komunitas Kristen bangkit kembali setelah perang baru-baru ini dan menawarkan bantuan amal serta pendampingan spiritual kepada orang lain.
“Semua ini adalah tanda-tanda kehadiran Roh Kudus yang, sebagaimana bunyi doa tersebut, menurut Paus adalah ‘sumber harapan di masa-masa tergelap’.”
*******
Teks Doa Paus Leo XIV untuk intensi bulan ini:
Allah Damai Sejahtera,
Yang melalui darah Putra-Mu telah mendamaikan dunia dengan diri-Mu sendiri, hari ini kami berdoa bagi umat Kristen yang hidup di tengah perang dan kekerasan.
Meski dikelilingi oleh penderitaan, semoga mereka tak henti merasakan kelembutan kehadiran-Mu dan doa-doa dari saudara-saudari seiman mereka.
Sebab hanya melalui Engkau, dan dikuatkan oleh ikatan persaudaraan, mereka dapat menjadi benih-benih rekonsiliasi, pembangun harapan dalam cara-cara kecil maupun besar, yang mampu mengampuni dan melangkah maju, menjembatani perpecahan, dan mencari keadilan dengan belas kasih.
Tuhan Yesus, yang menyebut berbahagia mereka yang membawa damai, jadikanlah kami sarana damai-Mu bahkan di tempat di mana keharmonisan tampak mustahil.
Roh Kudus, sumber harapan di masa-masa tergelap, topanglah iman mereka yang menderita dan kuatkanlah harapan mereka.
Jangan biarkan kami jatuh ke dalam ketidakpedulian, dan jadikanlah kami pembangun persatuan, seperti Yesus.
Amin.








