web page hit counter
back to top
Wednesday, December 10, 2025

Paus Leo XIV Doakan Korban Banjir Indonesia, IRRIKA Roma Bantu Sibolga

Vatikan, Veritas Indonesia – Bencana banjir bandang yang melanda Asia Tenggara menyisakan duka mendalam, khususnya bagi Indonesia. 

Di tengah Doa Angelus hari Minggu (7 Desember), Bapa Suci Paus Leo XIV secara khusus menyerukan solidaritas dunia bagi para korban, sementara aksi nyata “belarasa” langsung mengalir dari komunitas Indonesia di Kota Abadi.

Data terkini menunjukkan dampak yang memilukan: dari total 1.500 korban jiwa di Asia Tenggara, sebanyak 883 korban meninggal dunia berasal dari Indonesia. Angka ini menjadikan Indonesia sebagai wilayah terparah, jauh melampaui Sri Lanka (486), Thailand (185), dan Malaysia (3).

“Saya dekat dengan masyarakat di Asia Selatan dan Tenggara… Saya berdoa bagi para korban, bagi keluarga yang berduka, dan bagi semua pihak yang memberikan bantuan,” ujar Paus Leo XIV seraya mendesak adanya “gestur solidaritas nyata” dari komunitas internasional.

Sibolga Menjerit: Krisis Air dan Biara Jadi Pengungsian

Pusat kehancuran di Indonesia berada di wilayah Sumatera Utara, khususnya Keuskupan Sibolga, akibat hantaman Siklon Tropis Senyar.

Pastor Yoseph Norbert Sinaga, OFMCap, Provinsial Kapusin Sibolga, menggambarkan situasi di lapangan kepada agen berita Fides. Para biarawan Kapusin telah mengubah biara mereka menjadi tempat penampungan bagi warga yang kehilangan rumah, namun tantangan baru kini muncul.

“Sekarang kami menderita kekurangan air dan listrik. Bahkan kami di biara tidak memiliki air dan harus mengambilnya dari mata air di hutan,” ungkap Pastor Yoseph. Ia menegaskan bahwa fase darurat kemanusiaan baru saja dimulai, mengingat banyaknya infrastruktur yang hancur total.

Belarasa dari Kota Abadi: IRRIKA Bergerak

Menjawab seruan Bapa Suci dan tangisan dari tanah air, Ikatan Rohaniwan/Rohaniwati Indonesia di Kota Abadi (IRRIKA) bergerak cepat menggalang solidaritas.

Ketua IRRIKA, Romo Albertus Gatot, mengumumkan bahwa kolekte solidaritas dari para imam, bruder, dan suster yang sedang studi dan berkarya di Roma telah terkumpul sebesar 1.210 Euro. Dana tersebut langsung ditransfer ke rekening Keuskupan Sibolga sebagai wujud nyata persaudaraan.

“Kami mengucapkan terima kasih atas partisipasi saudara sekalian dalam gerakan belarasa untuk Sumatera ini,” ujar Romo Gatot. Ia juga mengajak agar bantuan materi ini diperdalam dengan gerakan rohani. “Mari kita lanjutkan aksi ini dengan bersatu dalam doa… supaya setiap orang semakin mengamalkan Laudato Si’ dan pertobatan ekologis,” tambahnya.

Tangisan Terima Kasih dari Sibolga

Bantuan dari Roma ini disambut haru oleh Vikaris Jenderal (Vikjen) Keuskupan Sibolga, Pastor Purwo, OSC. Mewakili Caritas Indonesia – Keuskupan Sibolga, ia menyampaikan rasa terima kasih mendalam karena di tengah kesibukan studi dan berkarya, para rohaniwan Indonesia di Roma tidak melupakan saudara-saudarinya yang menderita di kampung halaman.

“Situasi di sini sungguh menyesakkan dan memilukan hati. Ribuan orang masih dalam pengungsian dan kerusakan terjadi di mana-mana,” ungkap Pastor Purwo.

“Terima kasih atas doa, perhatian, dan belarasa dari IRRIKA. Dukungan ini menguatkan kami. Saya berdoa semoga para pastor dan suster yang sedang studi di Roma diberi kesehatan dan semangat dalam menyelesaikan studinya,” tutupnya.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_img

Terbaru

Populer