Denyut Nadi Harapan dari Vatikan: 16.000 Pelayan Tuhan Ramaikan Yubileum Hidup Bakti 2025

23

Roma, Vatikan-Bayangkan sebuah pemandangan luar biasa: lebih dari 16.000 hati yang telah menyerahkan hidupnya untuk Tuhan berkumpul di jantung iman Katolik. Mereka datang dari sekitar 100 negara, membawa serta warna-warni budaya dan bahasa, namun disatukan oleh satu panggilan suci. Inilah gambaran semarak dari Yubileum Hidup Bakti yang akan digelar di Roma pada 8-12 Oktober 2025 mendatang, sebuah perayaan akbar yang diinisiasi oleh Dikasteri Evangelisasi dan Dikasteri untuk Tarekat Hidup Bakti dan Serikat Hidup Apostolik.

Para biarawan, biarawati, anggota serikat sekuler, para pertapa, dan berbagai bentuk hidup bakti lainnya akan membanjiri Kota Abadi sebagai “Peziarah Harapan”. Delegasi dari berbagai belahan dunia, mulai dari Polandia, Amerika Serikat, Brasil, Filipina, Indonesia, hingga Nigeria dan Kongo, siap menjadi saksi dan pembawa api harapan bagi dunia.

Pesta Iman yang Terbuka untuk Semua

Perayaan ini bukan hanya milik kaum religius, tetapi juga sebuah undangan terbuka bagi seluruh umat untuk ikut merasakan denyut spiritualnya. Rangkaian acara akan dimulai pada Rabu, 8 Oktober, dengan ziarah pribadi melintasi Pintu Suci yang sakral antara pukul 13.00 hingga 17.00. Malam harinya, suasana syahdu akan menyelimuti Basilika Santo Petrus saat Kardinal Ángel Fernández Artime, SDB, memimpin Ibadat Malam bersama pada pukul 19.00.

Puncak perayaan akan terjadi pada Kamis, 9 Oktober, pukul 10.30, saat Lapangan Santo Petrus yang megah menjadi altar bagi Misa Akbar yang akan dipimpin langsung oleh Paus Leo XIV. Ini adalah momen di mana puluhan ribu peziarah dan umat akan bersatu dalam doa, mengangkat harapan mereka ke surga.

Menjawab Jeritan Dunia dengan Aksi Nyata

Yubileum ini membuktikan bahwa iman tidak pernah diam di dalam tembok gereja. Pada malam hari tanggal 9 Oktober, para pelayan Tuhan ini akan turun ke jalan-jalan Roma dalam acara “Dialog dengan Kota”. Mereka akan menyalakan diskusi tentang isu-isu yang paling relevan bagi dunia saat ini: “Komitmen bagi yang terpinggirkan dan mendengarkan jeritan orang miskin,” “Kepedulian terhadap ciptaan dan perlindungan lingkungan,” serta “Persaudaraan universal dan solidaritas”. Ini adalah bukti nyata bahwa doa dan aksi sosial adalah dua sisi mata uang yang tak terpisahkan dalam hidup bakti.

Mendalami Panggilan, Menebarkan Kedamaian

Selain perayaan yang terbuka untuk umum, ada juga sesi-sesi mendalam yang dirancang khusus bagi para peserta terakreditasi untuk mengisi kembali bejana spiritual mereka. Pada 10 Oktober, mereka akan merenungkan tema “Harapan” dalam sebuah pertemuan pagi yang diisi oleh Suster Giacomo Costa, SJ, dan akan bertemu langsung dengan Bapa Suci. Keesokan harinya, 11 Oktober, fokus akan beralih ke tema “Perdamaian,” dengan sesi dari Suster Teresa Maya, CCVI, dan lokakarya tentang teknik mediasi dan manajemen konflik yang dipandu oleh tim Pastor David McCallum, SJ.

Seluruh rangkaian Yubileum akan ditutup dengan momen doa yang khidmat di Basilika Santo Paulus di Luar Tembok pada Sabtu malam, di mana para peziarah akan melintasi Pintu Suci sebagai simbol penutupan perjalanan iman mereka. Perjalanan mereka di Roma akan diakhiri dengan menghadiri Misa Kudus untuk Yubileum Spiritualitas Maria di Lapangan Santo Petrus pada hari Minggu, 12 Oktober.

Perayaan akbar ini lebih dari sekadar pertemuan. Ini adalah penegasan kembali bahwa di tengah dunia yang sering kali diliputi kegelapan, ribuan pria dan wanita telah mendedikasikan hidup mereka untuk menjadi lilin harapan, pembawa damai, dan saksi kasih Tuhan yang tak berkesudahan. Mari kita doakan agar semangat Yubileum ini dapat menjalar ke seluruh penjuru dunia, membangkitkan iman, dan menginspirasi kita semua untuk menjadi peziarah harapan dalam kehidupan sehari-hari.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here