IRRIKA Roma Perbarui Kepemimpinan: Semakin Bersatu dalam Misi dan Persaudaraan

32

P. Kasmir Nema, SVD

Religius Indonesia di Roma Adakan Serah Terima Kepemimpinan, Teguhkan Persatuan dalam Pelayanan

Roma, Italia-Ikatan Rohaniwan Rohaniwati Indonesia di Kota Abadi (IRRIKA) mengadakan seremoni serah terima kepemimpinan pada 25 Oktober di Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Takhta Suci. Acara ini menandai berakhirnya masa bakti pengurus 2024–2025 dan membuka lembaran baru kepemimpinan untuk periode 2025–2026.

Hadir dalam kegiatan tersebut para imam, bruder, dan suster Indonesia yang sedang studi dan berkarya di Roma, serta perwakilan dari KBRI untuk Takhta Suci dan KBRI untuk Italia. Suasana penuh syukur dan persaudaraan mengiringi komitmen bersama untuk terus melayani Tuhan, Gereja, dan komunitas Indonesia di Roma.

Syukur atas Pelayanan Bersama

Ketua IRRIKA 2024–2025, P. Fransiskus Subandi, SVD, menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang terjalin selama masa kepemimpinannya.

“Amanah ini penuh tantangan sekaligus berkat. Dan berkatnya jauh lebih besar,” ujarnya.

Dalam laporan pertanggungjawaban, IRRIKA mengelola dana sebesar €7.500, dengan saldo akhir €3.122,32 yang diserahkan kepada pengurus baru. Ia berterima kasih kepada komunitas-komunitas religius, kelompok REHAT, dan kedua kedutaan atas dukungan moral, fasilitas, dan bantuan logistik.

Acara serah terima ditutup dengan penandatanganan dokumen resmi dan perjamuan sederhana sebagai wujud persaudaraan.

Oasis Sukacita dan Komuni

Ketua baru IRRIKA, P. Albertus Gatot Hendrasto, menegaskan bahwa IRRIKA adalah ruang yang memperkaya kehidupan persaudaraan para religius Indonesia di kota pusat Gereja Katolik.

“Studi dan pelayanan adalah tugas utama kita di sini. Namun kebersamaan memberi makna lebih dalam perjalanan tersebut,” katanya.

Ia mengutip pesan uskupnya sebelum berangkat ke Roma: “IRRIKA itu penting.” Menurutnya, setiap pertemuan menjadi kesempatan saling menguatkan dalam semangat misioner.

Pengurus baru IRRIKA mencerminkan keberagaman asal tarekat dan keuskupan, berkomitmen melanjutkan solidaritas budaya dan spiritual bagi para religius Indonesia di Italia.

Diplomasi Persaudaraan dan Kebanggaan Bangsa

Duta Besar RI untuk Tahta Suci, Michael Trias Kuncahyono, menilai IRRIKA sebagai komunitas strategis dalam mempererat komunikasi dan dukungan antar- anak bangsa di perantauan.

“Melalui IRRIKA, kita tetap terhubung dan saling menguatkan meski jauh dari tanah air,” ujarnya.

Dubes juga menyoroti kolaborasi IRRIKA dalam berbagai agenda Gereja dan budaya, termasuk perayaan 70 tahun hubungan diplomatik RI–Takhta Suci yang diapresiasi oleh pihak Vatikan.

Ia mengumumkan beberapa agenda mendatang, seperti: pertunjukan tari tradisional Indonesia di Vatikan, konser angklung, peluncuran prangko peringatan 70 tahun relasi diplomatik.

“Kita membawa wajah iman dan budaya Indonesia ke jantung Gereja,” tambahnya.

Membangun Komuni Melampaui Batas

Perwakilan REHAT, P. Yulius Yasinto, SVD, menekankan peran IRRIKA sebagai ruang pemersatu lintas keuskupan dan kongregasi.

“Persahabatan yang terjalin akan menjadi kekuatan saat kita kembali ke medan misi masing-masing,” tuturnya.

Ia mengapresiasi dukungan kedua kedutaan yang turut berkontribusi pada pembinaan dan perutusan Gereja universal.

Lebih dari sekadar organisasi, IRRIKA menjadi rumah spiritual bagi para religius Indonesia di Roma-tempat iman, budaya, dan pelayanan bertemu dalam dinamika misi global Gereja.

Dengan pengurus baru yang telah dilantik, IRRIKA memperbarui jati dirinya sebagai cahaya persatuan dan “oasis sukacita serta komuni” bagi seluruh imam, bruder, dan suster Indonesia yang menjalani panggilan di Roma-di pusat Gereja Katolik dan pada persimpangan budaya dunia.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here