Ibadah kekinian dalam Ziarah Porta Santa
Table of Contents
Di libur Paskah yang lalu, Ibu Yanti dan keluarganya yang terdiri dari suami dan tiga anaknya melakukan safari Porta Sancta. Dalam dua hari, Ibu Yanti dan keluarga menyambangi total sembilan gereja yang berada di Keuskupan Agung Jakarta.
Uniknya, semua gereja yang berada di Keuskupan Agung Jakarta, menyediakan cap gereja untuk dibubuhkan di buku kecil yang disebut Paspor Porta Sancta. Saat ini, buku kecil yang disebut sebagai Paspor Porta Sancta tersedia di marketplace dengan beragam bentuk. Ada yang berbentuk booklet dilipat dua dengan kolom-kolom kosong untuk membubuhi cap.
Adapula yang berbentuk notebook, berisi keterangan gereja-gereja yang termasuk Keuskupan Agung Jakarta, disertai sticker foto gereja-gereja tersebut. Sticker foto gereja dapat disandingkan bersama dengan cap, saat umat pemegang paspor sudah menziarahi gereja terkait
![]() |
Buku paspor Porta Sancta yang dilengkapi dengan sticker (Foto: Natalia Widiasari) |
Mereka sengaja memilih gereja-gereja yang lokasinya berdekatan untuk lebih menghayati makna peziarahan, seperti berjalan dari Gereja Santo Yohanes Penginjil di Paroki Blok B, Kebayoran Baru menuju Gereja Santa Perawan Maria Ratu di Paroki Blok Q yang juga berada di Kebayoran Baru. Mereka juga menyusun rute yang dekat dengan akses transportasi umum, termasuk Gereja Santa Theresia di Menteng dan Gereja Santa Maria de Fatima di kawasan Kota Tua, yang dikenal dengan arsitektur khas Tionghoa-nya.
Ziarah yang dilakukan Ibu Yashinta tak hanya bersifat rohani, tapi juga menjadi kesempatan untuk wisata rohani dan budaya. Ia kemudian melanjutkan perjalanan ke Gereja Katedral Jakarta dan mengakhiri kunjungan di Gereja Hati Kudus, Paroki Kramat. Dalam sehari, ia bisa mengunjungi hingga lima gereja.
Di Keuskupan Agung Jakarta, perayaan Tahun Yubelium 2025 dimulai secara serentak pada tanggal 4 Januari dengan pembukaan Porta Sancta di seluruh paroki.
Teks resmi Tahun Yubelium dibacakan oleh para imam saat Misa Malam Natal. Semangat Yubelium ini kemudian menyebar ke berbagai gereja di Indonesia, yang turut menghias area Porta Sancta dengan simbol-simbol khusus dan menghadirkan karakter anak-anak seperti Luce dan teman-temannya — Fe, Xin, Sky, seekor anjing bernama Santino, malaikat kecil bernama Lubi, serta burung merpati bernama Aura.
Kehadiran Porta Sancta dan karakter-karakter ini memberi warna khas pada perayaan Yubelium di Indonesia, memperkaya pengalaman iman umat dalam ziarah rohani mereka.
Posting Komentar